#Day 9 : Back To Work
Ya hari ini atau mungkin sudah dimulai semenjak kemaren kegiatan perkantoran sudah dimulai seperti biasa. Suasana liburan panjang sejenak melepaskan mereka yang bosan dengan rutinitas yang ada. Jakarta sebagai Ibukota Negara pun harus bersiap kembali menerima warga pendatang yang beraktivitas di kota yang populasi udaranya dapat bersaing dengan kota-kota di seluruh dunia. Bahkan tidak kecil kemungkinan para pendatang ini membawa sanak family nya untuk juga mengadu nasib di Ibukota.
Bagi yang merayakan momen lebaran di Jakarta mungkin akan merasa senang seminggu kemaren. Karena Jakarta yang biasanya penuh dengan kemacetan lalu lintas, caci maki antar pengguna jalan, angkot-angkot yang berhenti sembarangan, sejenak menjadi kota yang ramah seperti hal nya banyak kota kecil di Indonesia. Mungkin banyak yang berpikiran “coba di Jakarta tiap hari kayak gini, ga Cuma pas lebaran doank, bakalan betah nih buat ditinggalin”. Harapan seperti itu nampaknya akan sulit terwujud, ide memindahkan Ibukota tidak serta merta memindahkan semua problem di Jakarta seperti banjir, dan kemacetan. Pola pemikiran bahwa Jakarta merupakan tempat bekerja paling enak juga harus diubah. Kebijaksanaan pemerintah dalam pemerataan pembangunan di daerah kuncinya. Kalau tidak maka kita yang tinggal di Jakarta harus bersiap menghadapi kemacetan yang jauh lebih parah dari sekarang.
Well, gw hari ini masih berada di kota yang jauhnya 600 KM lebih dari Jakarta, namun bayangan akan kemacetan dan bisingnya kendaraan seakan gak bisa lepas dari kepala gw. semoga kota Jakarta bisa menjadi lebih ramah pada warganya di tahun-tahun berikutnya Amin…
Selamat bekerja bagi yang udah bekerja, selamat berkuliah bagi yang udh mulai masuk. Gw disini sejenak melepas penat,dan minggu dpn mulai menghadapi masalah yang sama dengan kalian..
HAVE A GREAT DAY!!
Ya hari ini atau mungkin sudah dimulai semenjak kemaren kegiatan perkantoran sudah dimulai seperti biasa. Suasana liburan panjang sejenak melepaskan mereka yang bosan dengan rutinitas yang ada. Jakarta sebagai Ibukota Negara pun harus bersiap kembali menerima warga pendatang yang beraktivitas di kota yang populasi udaranya dapat bersaing dengan kota-kota di seluruh dunia. Bahkan tidak kecil kemungkinan para pendatang ini membawa sanak family nya untuk juga mengadu nasib di Ibukota.
Bagi yang merayakan momen lebaran di Jakarta mungkin akan merasa senang seminggu kemaren. Karena Jakarta yang biasanya penuh dengan kemacetan lalu lintas, caci maki antar pengguna jalan, angkot-angkot yang berhenti sembarangan, sejenak menjadi kota yang ramah seperti hal nya banyak kota kecil di Indonesia. Mungkin banyak yang berpikiran “coba di Jakarta tiap hari kayak gini, ga Cuma pas lebaran doank, bakalan betah nih buat ditinggalin”. Harapan seperti itu nampaknya akan sulit terwujud, ide memindahkan Ibukota tidak serta merta memindahkan semua problem di Jakarta seperti banjir, dan kemacetan. Pola pemikiran bahwa Jakarta merupakan tempat bekerja paling enak juga harus diubah. Kebijaksanaan pemerintah dalam pemerataan pembangunan di daerah kuncinya. Kalau tidak maka kita yang tinggal di Jakarta harus bersiap menghadapi kemacetan yang jauh lebih parah dari sekarang.
Well, gw hari ini masih berada di kota yang jauhnya 600 KM lebih dari Jakarta, namun bayangan akan kemacetan dan bisingnya kendaraan seakan gak bisa lepas dari kepala gw. semoga kota Jakarta bisa menjadi lebih ramah pada warganya di tahun-tahun berikutnya Amin…
Selamat bekerja bagi yang udah bekerja, selamat berkuliah bagi yang udh mulai masuk. Gw disini sejenak melepas penat,dan minggu dpn mulai menghadapi masalah yang sama dengan kalian..
HAVE A GREAT DAY!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar